Jumat, 08 April 2011

Mengatasi Insomnia Dengan Menghambat Produksi Enzim

Peneliti di University of Pennsylvania menemukan bahwa gangguan memori akibat kurang tidur (insomnia) ternyata bisa diperbaiki dengan menghambat suatu enzim PDE4. Penemuan ini diharapkan bisa memacu produksi obat yang lebih tepat untuk penderita insomnia.

Penyakit insomnia atau sulit untuk tertidur saat ini banyak melanda masyarakat, salah satu pemicunya adalah banyaknya tekanan serta tingginya tingkat stres. Padahal tidur merupakan hal yang sangat penting bagi otak.

Sebuah penelitian dengan menggunakan hewan percobaan tikus menemukan bahwa kurang tidur dapat mengganggu jalur molekular di bagian otak yang terlibat dalam proses belajar dan mengingat (memori). Selain itu akibat dari kurang tidur juga memicu seseorang memiliki sifat pelupa.

Peneliti di University of Pennsylvania mencoba melakukan hambatan terhadap suatu enzim tertentu. Dalam penelitian ini tikus dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok mendapatkan istirahat yang cukup sedangkan kelompok lainnya secara terus menerus mendapat gangguan. Kelompok tikus yang kurang tidur menunjukkan beberapa masalah pada saat melakukan tes, dimana tes tersebut sebenarnya telah dipelajari sebelumnya.

Berdasarkan analisis aktivitas dari hippocampus yaitu bagian otak yang digunakan untuk mengatur kemampuan memori dan pembelajaran, ditemukan peningkatan jumlah enzim PDE4 dan berkurangnya jumlah molekul cAMP. Molekul ini diketahui memainkan peranan penting dalam pembentukan sambungan otak atau synapses.

Untuk itu biasanya diberikan inhibitor enzim Rolipram, yaitu suatu obat untuk depresi dan dapat meningkatkan koneksi tersebut. Selain itu enzim ini juga berguna untuk mengurangi konsentrasi dari enzim PDE4 dan meningkatkan jumlah cAMP.

"Tantangan utama dari bidang penelitian mengenai tidur ini adalah menentukan bagaimana gangguan tidur yang berhubungan dengan kelainan saraf dan psikiatris, penuaan serta kehidupan sehari-hari," ujar Ted Habel sebagai ketua penelitian, seperti dikutip dari BBCNews,

Habel menambahkan bahwa dengan ditemukannya hasil ini diharapkan dapat menciptakan pengobatan yang lebih baik untuk mengurangi efek kurang tidur terhadap fungsi hippocampus. Karena tidur itu sendiri berguna untuk memperkuat hubungan antara sel saraf di otak serta meningkatkan daya ingat dan kinerja seseorang.

Penemuan ini memberikan wawasan terhadap para peneliti mengenai apa yang sebenarnya terjadi di otak serta sebagai petunjuk dalam menemukan cara pengobatan yang lebih efisien terhadap penderita insomnia, sehingga dapat mempertahankan kualitas hidupnya. Untuk itu usahakanlah agar mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap harinya.

0 komentar:

Posting Komentar