Senin, 28 Maret 2011

Terapi warna

Kita peka terhadap warna, dengan segala yang dipantulkannya. Mata manusia hanya bisa melihat warna merah sampai unggu, yang mama di dalamnya mencakup tiga warna dasar, Merah, Kuning, dan Biru. Percampuran diantaranya menghasilkan warna baru, seperti merah dicampur dengan kuning, terciptalah warna oranye (jingga), begitu juga warna kuning dicampur dengan warna biru, terciptalah warna hijau. Selanjutnya warna biru dicampur dengan warna merah, terciptalah warna unggu (violet).
Sejak dulu kita akrab dengan warna karena warna indentik dengan kesehatan jasmani, kesehatan jiwa dan suasana perasaan kita, juga warna bisa mengindikasikan jenis kelamin, seperti biru diindikasikan dengan anak laki-laki, maka perlengkapan bayi laki-laki didominasi warna biru, sedangkan bayi perempuan diindikasikan dengan warna merah muda (pink).
Warna juga mengindikasikan karakter, kita punya bendera kebangsaan berwarna merah putih, yang kita indikasikan Merah berarti berani, Putih berarti suci. Kita akan berpakaian hitam atau yang berwarna redup kala menghadiri pemakaman, dan kita berusaha memakai warna ceria yang glamor kala menghadiri pesta. Warna bisa bermakna membangun atau merusak. Warna juga bisa bermakna menekan atau menarik, bahkan warna bisa memberi gambaran kepribadian seseorang.
Evolusi Manusia Didasari Warna
Manusia zaman purba, butuh keterampilan, semangat yang tinggi untuk mempertahankan hidupnya. Bagaimana kondisi alam dengan isinya memaksa mereka untuk berjuang secara fisik agar mampu beradaptasi dengan alam yang didiaminya. Revolusi tercipta dari warna merah yang mengidentikkan semangat dan keberanian, yaitu dengan ditemukannya api sebagai pembantu untuk perjuangan hidup.
Manusia menuju era hidup yang lebih dinamis untuk bergerak lebih cepat dengan segala yang terjadi dalam hidupnya. Pertumbuhan manusia yang pesat harus diiringi dengan kehidupan yang lain agar keseimbangan terjaga. Revolusi tercipta dari warna kuning yang mengidentikkan pergerakan, ambisi untuk maju, dengan itu terciptalah roda, berbagai jenis angkutan diciptakan, untuk membantu mempercepat gerak manusia untuk keseimbangan hidupnya.
Manusia zaman modern yang mana hidup sudah mencakup ‘Keberanian untuk berjuang’, ‘Kecepatan ambisi untuk maju’. Nah sekarang yang berkembang adalah revolusi dari warna biru yang mengidentikkan nalar, kecerdasan intelektual seseorang, maka berbagai penemuan tercipta untuk menyempurnakan kehidupan manusia dan isinya di alam ini. Itulah revolusi yang membawa dampak luar biasa untuk semua mahkluk bumi, sebagai contoh ditemukannya listrik oleh Thomas A. Edison dan sebagainya.
Warna Menentukan Kepribadian Seseorang
Warna dekat dengan kehidupan kita. Warna mempengaruhi dan dapat mencerminkan siapa diri kita karena dari warna yang dikenakan seseorang dapat diketahui kepribadiannya. Begitu juga dengan warna aura diri seseorang, seperti telah diuraikan terlebih dulu bisa ditangkap sebagai arti kesehatan jasmani, mental, dan spiritual. Karena itu, kita bisa menerapkan warna dalam terapi untuk membantu meraih kesehatan, dan sebagainya.
Mengatasi Keluhan dengan Terapi Warna
Ada beberapa langkah yang digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan yang sering terjadi dalam kehidupan kita.
Langkah Terapi Warna untuk Mengatasi Rasa Lelah
1. Duduklah di tempat yang nyaman atau duduk di kursi kantor Anda.
2. Mulailah relaksasi/meditasi napas (bernapas dengan 1 lubang hidung secara bergantian). Mata boleh tetap terbuka atau ter-tutup (menurut kebutuhan dan situasinya).
3. Fokuskan perhatian pada daerah tulang ekor sebagai pusat cakra dasar. Visualisasikan energi cakra dasar berwarna merah terang keluar menyelimuti seluruh tubuh Anda. Afirmasikan energi berwarna merah ini akan diserap untuk menguatkan tulang dan otot serta memberi kebugaran di sekujur tubuh Anda. Biarkan beberapa saat. Waktu terserah kemauan Anda. Biasanya seluruh proses berlangsung sekitar 10 – 15 menit. Bagi Anda yang sensitif, waktu melakukan latihan ini, biasanya energi yang Anda serap terasa hangat sampai terasa nyaman, tapi sensasi tiap orang berbeda)
4. Setelah selesai, bangkitlah dari kursi dan lanjutkan dengan mengangkat kedua telapak tangan yang sudah disatukan. Letakkan sejauh mungkin dari atas ubun-ubun kepala Anda. Pada waktu mengangkat tangan, tarik napas dan tahan. Pandangan mata ke arah tangan di atas kepala. Biarkan seluruh otot renggang beberapa saat. Setelah itu, secara perlahan turunkan tangan sambil hembuskan napas.
5. Lakukan langkah nomor 4 beberapa kali. Niscaya badan Anda segar kembali.

0 komentar:

Posting Komentar